Wiring 5

Wiper Dan Washer

Dalam kendaraan terdapat berbagai bagian dari kelistrikan bodi yang memiliki fungsi yang berbeda-beda. Salah satunya yaitu sistem wiper dan washer yang memiliki fungsi untuk membersihkan kaca kendaraan secara efektif. Secara lebih jelas sistem wiper berfungsi untuk menyapu kaca dari air hujan, lumpur, dan segala kotoran yang menempel pada kaca. Sementara sistem washer berfungsi untuk menyemprotkan cairan pembersih untuk mempermudah kinerja dari wiper.
Oleh karena itu sistem wiper dan washer sangat penting pada kendaraan karena terkait dengan keamanan dan keselamatan dalam berkendara. Pada sistem wiper dan washer memiliki komponen yang berbeda-beda. Selain itu bagaimana sistem wiper dan washer bekerja? Bagaimana rangkaian kelistrikan sistem wiper dan washer? Apa saja komponen sistem wiper dan washer beserta fungsinya? Semua hal tersebut akan dibahas pada artikel berikut.

Komponen Sistem Wiper Dan Washer

Dalam sistem wiper dan washer terdapat beberapa komponen yang memiliki fungsi yang berbeda-beda. Berikut komponen sistem wiper beserta fungsinya:
  1. Baterai merupakan komponen penting pada sistem wiper yang memiliki fungsi untuk sumber tenaga listrik untuk mensuplai komponen pada sistem wiper dan washer sehingga dapat bekerja.
  2. Sekering dan fuse merupakan komponen kelistrikan pada sistem wiper yang berfungsi untuk keamanan rangkaian kelistrikan. Keamanan disini berfungsi untuk mencegah terjadinya konsleting arus listrik dan beban arus berlebih pada rangkaian kelistrikan sistem wiper dan washer.
  3. Saklar Kombinasi merupakan komponen pada sistem wiper yang berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan arus listrik dari baterai ke komponen yang membutuhkan sehingga dapat bekerja sebagaimana mestinya. 
  4. Relay merupakan komponen pada sistem wiper yang berfungsi untuk penghubung dan pemutus arus listrik secara elektromagnetik. 
  5. Motor wiper merupakan komponen pada sistem wiper yang berfungsi untuk penggerak pada sistem wiper. 
  6. Tuas wiper  merupakan komponen pada sistem wiper yang berfungsi untuk mengubah gerak putar yang dihasilkan oleh motor wiper menjadi gerak translasi atau naik turun.
  7. Lengan wiper merupakan komponen pada sistem wiper untuk pemegang atau dudukan dari wiper blade.
  8. Wiper blade merupakan komponen pada sistem wiper yang berfungsi untuk menyapu secara langsung kaca dari kotoran yang menempel.
Selain terdapat sistem wiper, pada kendaraan juga terdapat sistem lain yang berfungsi untuk meringankan kerja dari sistem wiper yaitu washer. Berikut merupakan komponen sistem washer beserta fungsinya. Pada dasarnya komponen pada sistem washer hampir sama dengan sistem wiper. Pada sistem washer terdapat baterai, sekering, saklar kombinasi, ataupun relay. Yang membedakan antara sistem washer dan wiper adalah motor washer, selang, dan nozle,
  1. Motor washer berfungsi untuk menekan atau memompa air dari washer reservoir agar dapat menyemprot pada nozle.
  2. Selang merupakan komponen pada sistem washer yang berfungsi untuk menyalurkan cairan pembersih dari washer reservoir menuju ke nozle.
  3. Washer reservoir merupakan komponen pada sistem washer yang berfungsi untuk menampung cairan pembersih.
  4. Nozle merupakan komponen pada sistem washer yang berfungsi untuk menyemprotkan dan mengarahkan cairan pembersih ke kaca.

Cara Kerja Rangkaian Kelistrikan Sistem Wiper Dan Washer

Dalam rangkaian kelistrikan wiper washer terdapat berbagai kecepatan. Berikut ulasan mengenai cara kerja rangkaian kelistrikan sistem wiper dan washer:
Cara kerjanya:
Saat kunci kontak dihidupkan maka arus mengalir dari baterai → kunci kontak → fuse → terminal 4, 5, dan terminal B cam plate stanby arus.

Saat kecepatan Low

Arus yang stanby di terminal 4 akan dialirkan menuju terminal 2 (+1) → motor wiper → massa, sehingga motor wiper bergerak lambat. Ketika saklar berhenti maka kontak pada cam plate apabila terhubung (wiper tidak mati pada posisi semula) maka arus yang semula stanby di terminal B cam plate akan mengalir melalui terminal S cam plate → terminal 1 saklar (terminal s saklar) → terminal 2 (+1) saklar → motor wiper → massa, sehingga wiper kembali ke posisi semula. Saat cam plate tidak bertemu maka motor wiper otomatis mati dikarenakan tidak ada suplay arus listrik ke motor wiper.

Saat kecepatan High

Arus yang stanby di terminal 4 akan dialirkan menuju terminal 3 (+2) → motor wiper → massa, sehingga motor wiper bergerak cepat. Ketika saklar berhenti maka kontak pada cam plate apabila terhubung (wiper tidak mati pada posisi semula) maka arus yang semula stanby di terminal B cam plate akan mengalir melalui terminal S cam plate → terminal 1 saklar (terminal s saklar) → terminal 2 (+1) saklar → motor wiper → massa, sehingga wiper kembali ke posisi semula. Saat cam plate tidak bertemu maka motor wiper otomatis mati dikarenakan tidak ada suplay arus listrik ke motor wiper.

Saat Washer ON

Arus yang stanby di terminal 5 akan mengalir menuju terminal 6 → motor washer → massa, sehingga motor washer memompa air pada reservoir sehingga akan disemprotkan oleh nozle untuk membantu membersihkan kaca. Ketika OFF maka motor washer akan mati dikarenakan tidak ada suplay arus listrik.

Saat Kecepatan Intermittent

Pada dasarnya, kecepatan pada sistem wiper seperti diatas. Namun ada beberapa mobil terbaru yang menambahkan satu kecepatan lagi yaitu intermittent. Untuk rangkaian kelistrikan sistem wiper pada kecepatan intermittent sebagai berikut: 
Pada Kecepatan Intermittent terdapat mekanisme khusus yang menyebabkan kontak point akan terhubung dan terputus secara periodik. Berikut cara kerjanya:
Battery ignition switch “ON” wiper fuse 4 INT Relay → 2 INT Relay → -S wiper switch → +1 wiper switch → +1 wiper motor → wiper motor → E wiper motor →  massa - Wiper bergerak lambat. Int relay akan terhubung dan terputus sehingga membuat motor wiper bergerak terus menerus dengan kecepatan lambat.